Mengelola Pikiran “ Sosial Entrepreneur Wijaya FM”

Sleman-Yogyakarta (17/03). Beraktifitas tanpa dilandasi dengan penuh kesadaran, itulah yang sering kita alami bahkan  yang  sering terjadi  dalam banyak hal tentang keseharian kita hanya  bersifat rutinitas dan reflek.  Hal ini fakta bahwa  apa yang kita fikirkan dan lakukan saat ini memiliki dampak yang besar terhadap apa yang terjadi nanti meskipun  kadang tidak kita sadari, jika kita review kebelakang sebenarnya   kejadian dan hal yang kita alamai sebagian besar adalah hal yang telah kita pikirkan kemarin, beberapa bulan yang lalu,  atau bahkan beberapa tahun yang lalu, sehingga apa yang harus kita pikirkan dan bagaimana memenejemen pikiran kita sehingga berdampak baik untuk masa yang akan dating baik untuk kita dan orang lain.  Demikian disampaikan Budi Hermanto selaku narasumber dalam acara   Sosial Entrepreneur di radio komunitas Wijaya Fm.

Kegiatan yang berlangsung tiga jam tersebut diikuti oleh 25 orang pegiat wijaya fm. Menurut beberapa peserta yang hadir dlam acara tersebut mengatakan bahwa acara ini menarik khususnya  bagi generasi muda, karena mempelajari tentang pikiran dan kinerja otak manusia berdasarkan fakta yang dikaji  secara ilmiah. Disampaikan  oleh Budhi Hermanto bahwa sebagai generasi muda berfikirlah yang baik-baik, dan selalu berfikir bahwa kedepan apa yang akan dilakukan  dan akan menjadi  seperti apa, dan jangan terforsir memikirkan hal yang telah berlalu karena hidup kita itu kedepan bukan kebelakang, biarlah orang tua yang suka menceritakan masa lalu. Ditegaskan pula bahwa sukses itu luas, dan tidak semata-mata diukur dengan materi, dicontohkan bahwa sama-sama memiliki uang limapuluh ribu rupiah, itu masing-masing orang berbeda dalam merasakan keadaanya, karena uang itu besar kecilnya hanya di masalah rasa terutama seberapa besar rasa syukur kita kepada Tuhan.

Endang sebagai peserta diskusi juga menanyakan beberapa hal seputar bagaimana cara menghadapi orang dan dicontohkannya seperti saat wawancara mencari pekerjaan, apa dan bagaimana sikap yang sebaiknya dilakukan. Hal ini juga hampir sama yang ditanyakan peserta lain  yaitu Yoga Rahim Pratama tentang bagaimana cara membuat orang lain bisa mempercayai kita. Dalam hal ini Budhi Hermanto berpendapat  bahwa mulailah menghargai diri sendiri, sebagai contoh  jika pewawancara  menanyakan gaji harus dijawab tegas tidak perlu ragu dan malu, karena itu bentuk penghargaan pada diri sendiri. Selain itu juga disampaikan bahwa kita harus yakin dengan apa yang kita lakukan, bagaimana orang akan yakin pada kita jika kita pun belum yakin dengan apa yang kita lakukan atau yang kita ucapkan.

Dalam kesempatan itu dibuka diskusi seluas-luasnya, termasuk keberadaan Radio Komunitas wijaya Fm. Keberadaan Radio Komunitas harus memberikan manfaat terhadap masyarakat atau pendengar disekitarnya, tindakan agar bermanfaat tidak melulu harus dengan siaran, tapi dengan apapun yang mampu dilakukan. Beberapa hal yang bisa dilakukan pegiat atau semua yang terlibat di Radio hendaknya selalu  menjaga konsistensi dalam berkomunitas, dapat menghargai pendapat orang lain dan tidak perlu beranggapan yang itu salah yang itu benar, tetapi mana yang bisa dilakukan dan baik bagi kebermanfaatan bersama. Demikian uraian singkat bahasan dalam acara tersebut, yang berlangsung di Radio Komunitas Wijaya Fm,  jalan Candi Gebang Krajan desa Wedomartani kecamatan Ngemplak kabupaten  Sleman.  Acara ditutup tepat setengah dua belas siang dan diakhiri dengan doa bersama dilanjutkan foto bersama.

Djonet-Wijaya Fm