Sleman (26/09). Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Sleman sesuai jadwal akan dilaksanakan 19 Desember 2015. Pemerintah Desa Wedomartani
mengharapkan Pemilukada berjalan aman
dan tertib, dengan menyelenggarakan sarasehan Antar Umat Beragama, dengan
tema “Dukung Pilkada Santun Tanpa Isu Sara” dengan anggaran dari Alokasi Dana
Desa. Acara yang digelar hari Sabtu, 26 September 2015, tersebut
berlangsung 3 jam mulai jam satu siang, bertempat di Balai Desa Wedomartani, Ngemplak,
sleman Yogyakarta. Sarasehan dikemas dengan mendatangkan narasumber dari
berbagai agama yaitu : KH. Abdul Muhaimin dan Drs. Mas’ud Masduki (agama
Islam); I. Wayan Sumarta (Agama Hindu), Tri Widodo, PR. (agama Katolik). Selain
itu Kedua Pasangan Calon Bupati Sleman ,
Sri Purnomo-Sri Muslimatun serta Yuni
Satya Rahayu-Danang Wicaksono juga dihadirkan. Hadir pula Muspika Kec. Ngemplak, Tokoh
Masyarakat, Tokoh Ulama NU, Tokoh Ulama Muhamadiyah, Pemuda Ansor yang di
moderator oleh Mujiburohman, S.Ag. di wilayah desa Wedomartani
Dalam Sarasehan tersebut setiap
narasumber memberikan sambutan ataupun arahan positif dalam pemilihan Pilkada. KH.
Abdul Muhaimin sebagai narasumber dari
tokoh agama Islam menyampaikan Pemimpin
yang baik yaitu pemimpin yang mempunyai sifat/nilai yang baik dan bisa memberi
motifasi/menggerakkan yang dipimpin untuk kesejahteraan bersama. Tidak jauh
beda yang disampaikan oleh Romo Sri Widodo yaitu : diharapkan seluruh warga
bisa memilih pemimpin dengan cerdas, berlandaskan nurani yang bersih dan tanpa
memandang “serangan gerilya”, bisa melihar pemimpin yang memegang 4 pilar
(Pancasila, NKRI, UUD 45 & Bineka Tunggal Ika) demi mensejahterakanbersama
.Begitu juga yang disampaikan I Wayan Sumarta : gunakan hak pilih dengan rasa
damai tanpa melihat agama, sesuai hati nurani dan berkarakter baik, jangan sampai
tergiur dengan iming-iming. Tak Kalah pentingnya pesan dari Drs. H. Mas’ud
Masduki :pilihlah pemimpin yang bisa mengayomi masyarakat, kita junjung tinggi
kerukunan antar umat beragama untuk Pilkada dengan aman & damai. Karena
sesuatu hal narasumber dari agama Kristen dan Budha ijin tidak bisa hadir.
Tema Sarasehan tersebut sangan
menarik, terbukti banyaknya peserta yang mengikuti acara tersebut dan disertai
dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh Pesera. Sebelum
acara di tutup, moderator memberikan waktu kepada ke-2 Calon Bupati dan Wakil
Bupati untuk memberikan Himbauan atau sambutannya terkait dengan acara
tersebut. Yuni Satya Rahayu menyampaikan bahwa beliau memberikan apresiasinya
kepada Desa bisa menyelenggarakan acara tersebut, mengajak untuk mengembalikan
miniaturnya Indonesia yaitu Kabupaten Sleman yang kaya akan adat, budaya, agama
merupakan Bineka Tunggal Ika, bisa melindungi segenap bangsa, dan ajakan Sleman
hatus dikembalikan nilai nasionalisme yang telah hilang. Begitu juga yang
disampaikan oleh Sadar Narimo yang mewakili Bapak Sri Purnomo : Kebinekaan
termasuk agama adalah Fillah, yang diciptakan berbeda-beda tapi semua sama,
untuk masalah memilih pemimpin itu fitroh, kalau memilih pemimpin sesuai nurani
, Insya Allah bernilai ibadah sehingga lancar dan damai. Jangan sampai
nurani/idialisme kita terbeli dengan uang, yang melakukan dan yang menerima
sama-sama berdosa dan bersalah.