Disampaikan oleh bapak kepala dusun kopeng kepada wartawan Wijaya FM, bahwa selain penambangan pasir kini masyarakat sudah mulai beternak kembali, dan aneka tanaman dikebun juga sudah menghasilkan diantaranya sudah mulai panen.buah pepaya Kalifornia dan Thailand Hasil panen setiap 2 kwintal sudah di ambil pembeli dari Borobudur, dengan harga perkilo Rp. 2.000 (dua ribu rupiah). Selain itu kebun juga kami tanami dengan tumpang sari, termasuk pohon sengon dan jabon. Disampaikan juga oleh Trisno Wiyono, masyarakat lebih suka menanam pohon sengon untuk jangka waktu panjang, alasannya sengon itu daunnya bisa untuk makan ternak dan tanaman dibawahnya masih bisa tumbuh. Sedangkan pohon jabon daunya tidak dimaui ternak, apalagi daunnya lebar sehingga mematikan tanaman-tanaman dibawahnya karena tidak dapat sinar matahari.

Saat ini sebagian warga berada di huntara, dan sebagian lagi menetap di dusun tersebut, saat ini siang dan malam truk pengangkut pasir dari berbagai kota hilir mudik mengambil pasir sekaligus untuk normalisasi lahar dingin. Dalam rangka keamanan normalisasi tersebut masyarakat juga siap dengan radio dan HT untuk berjaga-jaga jika ada aliran lahar dari atas merapi, terutama saat terjadi mendung di sekitar puncak merapi.
Djonet- Wijaya FM
