Tembok Pohon dan Indonesia Berbuah

Sleman (12/02). Di Cina ada bangunan Tembok Cina, sedangkan di lereng gunung Merapi akan ada Tembok Pohon Beringin.  Program ini yang sedang di garap oleh Bejo Wiratno kepala desa Hargobinangun Pakem, bahwa tembok pohon beringin dirancang sepanjang 19 kilometer  yang ditanam dipinggiran kali Boyong dan kali Kuning. Saat ini sudah ditanam sebanyak  1.777 pohon beringin dengan jarak 1meter, harapannya setelah pohon tersebut besar nanti akan berhimpitan, menyatu sehingga seolah  menjadi tembok yang amat kuat, karena terletak dipinggir jalan sehingga akan menjadi pemandangan yang menakjubkan. Deretan pohon ini nantinya apabila dilihat dari udara akan seperti huruf M dan akan menjadi pohon terbesar bahkan bisa menjadi  pohon terindah didunia.

Selain itu Lurah Desa Hargo Binangun ini mengajak   warganya untuk masing-masing warga menanam 1 (satu) pohon buah sekaligus , sehingga beberapa tahun kedepan masyarakat tidak akan kekurangan buah.  Disampaikan pula jika  masyarakat  Indonesia mau menanam pohon buah  maka  Indonesia tidak akan kekurangan buah seperti hapan beliau  dengan istilah Indonesia Berbuah. Menurut pengamatannya saat ini dari 1 juta orang hanya  beberapa orang saja  yang sudah mau menanam pohon buah.  Pohon buah yang saat ini sudah tanam ada 1000 pohon durian di pinggir jalan tepatnya pinggiran hutan rakyat di Kaliurang, hasilnya nanti untuk siapapun yang mau memetik untuk dikonsumsi. Selain itu ada sekitar 1.500 pohon jambu biji merah yang sudah mulai berbuah yang ditanam dipinggir jalan dan pekarangan warga, sedangkan buah nangka  yang sudah ditanam sebanyak 1.000 pohon, harapannya biar nanti dipanen oleh kera hutan, sehingga kera-kera hutan tidak lagi mengganggu tanaman warga.

Apa yang dilakukan bapak Bejo Wiratno ini juga telah disampaikan kepada Presiden RI, dalam usulannya disampaikan bahwa alangkah indahnya jika untuk  batas-batas  kota atau batas-batas  propinsi hendaknya tidak hanya ditanami semen atau gapura, akan tetapi ditanami pohon buah, sehingga memiliki nilai manfaat, dan merangsang warga masyarakat untuk mau menanam. Karena masih banyak orang yang sampai meninggal atau akhir hayat belum pernah menanam sama sekali ,  selain itu perlu budayakan untuk menanam tapi tidak berharap untuk memanen, demikian ditandaskan Bejo Wiratno yang mengawali program-program tersebut dengan biaya sendiri, termasuk menanami 2,5 Ha kebunnya dengan aneka tanaman langka.

Demikian disampaikan Bejo Wiratno  saat wawancara dengan wartawan Wijaya Fm dikediamannya dalam acara Bersahabat dengan Merapi yang disiarkan langsung oleh RRI PRO 1 Yogyakarta bekerja sama dengan Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta.

Djonet –Wijaya FM
Reporter : Endang, Pengarah acara Wahid, dan Pembantu umum : Kartika