Dalam sambutan pembukaannya, Camat Ngemplak menyampaikan data keluarga miskin kecamatan Ngemplak. Dari data tersebut seluruh anggota TPK Ngemplak diharapkan segera bergerak tanpa harus saling menunggu dan diharapkan dapat melewati kesulitan yang nanti dihadapi, sebab di balik segala kesulitan pasti akan ada banyak jalan. Ditegaskan oleh beliau bahwa data yang ada harus melewati indikator yang sudah ada sesuai dengan SK Bupati Sleman No 21 yang terdiri dari 14 indikator. Masih disampaikan camat Ngemplak bahwa jika nanti ditemukan keluarga yang sudah tidak masuk dalam indikator tersebut, maka jika mereka memiliki kartu miskin dan sudah tidak masuk di indikator itu, maka kartu miskin tersebut sebaiknya diambil dengan berkoordinasi dengan dukuh setempat, karena masih banyak keluarga lain yang membutuhkan kartu miskin tersebut. Setelah data kita peroleh tugas kita adalah memberdayakan dan mengangkat mereka dari kemiskinan menjadi tidak miskin.
Diskusi diawali oleh moderator ibu Sumiyati dari bidang Kesmas kecamatan Ngemplak, yang memberikan waktu kepada Nanang sebagai koordinator bidang pendataan. Disampaikan Nanang bahwa data yang ada masih harus diverifikasi, menggunakan data BKM dari masing-masing Desa atau Kelurahan dapat digunakan sebagai acuan karena menurutnya data BKM itu saat ini lebih riil. Banyak sekali masukan yang disampaikan dari peserta yang hadir saat itu, dan disepakati untuk program utama TPK Kecamatan Ngemplak adalah memperoleh data yang valid, dengan tetap melibatkan TPK tingkat padukuhan. selain itu disepakati juga bahwa dalam waktu dekat akan mengumpulkan masing-masing TPK Kelurahan beserta TPK padukuhan untuk koordinasi bersama, sehingga model pemberdayaan dan langkah yang dijalankan bisa segera direalisasikan dan tepat sasaran. Djonet- Wijaya FM