Sleman (28/03). Karang Taruna Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta yang saat ini diketuai oleh Gusti Condro
Kirono, melakukan audensi dengan Bupati Sleman beserta jajaran Pejabat
Pemerintah di Kabupaten Sleman yang sekaligus dalam rangka
mensosialisasikan program kerja serta kepengurusan Karang Taruna
Propinsi DIY. Dalam acara tersebut beliau didampingi oleh beberapa
pengurus lainnya diantaranaya Nanang Jatmiko, Didik, Budi Santoso dan
juga Mbak Putri. Acara yang berlangsung dari jam 9 pagi hingga jam 11
siang ini juga dihadiri oleh Karang Taruna Desa se-Kabupaten Sleman.
Dalam acara tersebut Bupati Sleman terpakasa tidak dapat hadir
dikarenakan ada kepentingan lain, akan tetapi kehadiran Rombongan
KArang Taruna tersebut ditanggapi dari beberapa Instansi pemerintah
diantaranya perwakilan dari Bidang Ekonomi, Bidang Nakersos, Bidang
Pemberdayaan Perempuan, dan Kepala Balai Latihan Kerja Kabupaten Sleman.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Gedung Bupati Sleman tersebut
juga menjadi ajang diskusi yang menarik. Paparan yang disampaikan oleh
Didik sebagai Sekretaris Karang Taruna Propinsi DIY tentang program
KKN Tematik untuk Karang Taruna dan Program Peningkatan Ekonomi bagi
Pemuda mendapatkan respon luar biasa dari seluruh yang hadir. Salah
seorang Anggota Karang Taruna Sleman yang dikenal dengan nama Mbah Gun
menanyakan tentang batasan usia dan pendidikan bagi calon peserta didik
BLK sebaiknya di bebaskan saja sehingga pemuda yang berusia 30 tahunan
dan berpendidikan SMP tetap dapat mengikuti pelatihan di BLK.
Sedangakan Jumadi salah seorang anggota Karang Taruna Ngemplak juga
menanyakan prihal kesiapan dan kepedulian Pemerintah kabupaten Sleman
sehubungan dengan program KT Propinsi tentang KKN Tematik tersebut.
Selain itu salah seorang Peserta lain dari Turi juga mengharapkan agar
Pelatihan BLK tidak harus bertempat di BLK namun bisa Mobile atau dari
desa ke desa.
Menanggapi usulan maupun pertanyaan tersebut Nanang sebagai Wakil
Ketua Karang Taruna DIY menyampaikan bahwa, KKN Tematik tersebut
diutamakan fokus pada kegiatan kewirausahaan Karang Taruna Desa,
koordinasi dengan Pemda Sleman juga tellah dilakukan, dan juga telah
dilakukan penandatanganan kerjasama atau MOU antara Karang Taruna DIY
dengan UGM. Selain itu terkait dengan calon peserta yang tidak memenuhi
syarat untuk usia maupun tingkat pendidikan mengikuti bimbingan BLK,
maka diharapkan membuat kelompok, dengan berkelompok maka BLK tetap
akan melayani bagi yang kurang memenuhi syarat tersebut. Sedangakan
bagi yang menginginkan pelatihan di masing-masing Karang Taruna, maka
Karang Taruna Desa atau Kecamatan dapat mengakses Programj BLK Mobile
jika memang jumlah peserta memenuhi.
Wahid-Wijaya FM