KONFERENSI MASYARAKAT SIPIL D.I. YOGYAKARTA

Konferensi Masyarakat Sipil telah diselenggarakan selama dua hari mulai tanggal 25 dan 26 Februari 2015, bertempat di hotel Rose In Yogyakarta. Kegiatan ini dihadia  masyarakat sipil, pegiat media, aktifis, LSM, NGO serta warga Difabel. Pada hari pertamahadir sebagai narasumber yaitu bapak Busyro Muqoddas, bapak Harto pegiat Disabilitas, dan dosen  UIN - Rozaki. 

Dalam kesempatan tersebut Rozaki menyampaikan beberapa pokok permasalahan yang berhubungan dengan pluralisme dan keanekaragaman, sumber kehiduppan warga , keadilan hukum dan keadilan difabel. Sedangankan Harto memeaparkan tentang pentingnya kesetaraan, partisipasi aktif berkaitan dengan difabel, karena difabel tetap dapat melakukan sesuatu meskipun dengan caranya yang berbeda. Selnjutnya mantan KPK - Busro Muqodas memaparkan berbagai hal diantaranya pembangunan yang berpihak dengan ekonomi lemah, serta integritas.

Menanggapi beberapa pertanyaan dari peserta yang hadir, Busyro menyampaikan bahwa KPK akan terus ada, dikaitkan dengan sistem pendidikan bahwa  situasi yang ada merupakan hasil dari belum berhasilnya pendidikan kita. Sementara Hasto juga menanggapi beberapa pertanyaan bahwa sebaiknya dari dini pendidikan untuk difabel tidak usah disekat-sekat atau dipisah-pisahkan, sehingga sekat-sekat itu yang akan membuat jarak dan juga berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Sementara Zaki menanggapi pertanyaan yang ada menyampaikan bahwa pendidikan keluarga harus diutamakan, anak merupakan tanggung jawab keluarga, sedangkan tentang difabel, Zaki mengharapkan semua kegiatan ditulis sehingga masyarakat dapat mengetahui dan terdorong untuk berperan aktif.

Pada hari kedua dilanjutkan dengan diskusi yang melibatkan peserta bersama SKPD kabupaten/kota se DIY, hasil diskusi akan ditindaklanjuti untuk audensi bersama Dewan-DIY dan akan diagendakan panitia penyelenggara. Selanjutnya acara ditutup jam 16.30 WIB